Friday, 4 March 2016

Remaja, Masa Depannya, dan Masa Depan Bangsa

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.  Usia remaja berada pada kisaran umur 10 sampai 21 tahun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pula, remaja berarti mulai dewasa atau sudah sampai umur untuk kawin. Remaja sudah tidak termasuk golongan kanak-kanak tetapi belum berada dalam golongan dewasa karena pemikiran remaja belum sematang pemikiran orang dewasa. Terkadang yang salah dianggap benar dan yang benar dianggap salah. Atau sudah tahu suatu hal salah tetapi memilih menutup mata atas fakta tersebut.


Umumnya, remaja masa kini menganggap bahwa masa remaja harus dihabiskan dengan bersenang-senang. Masa depan bisalah diurus nanti-nanti setelah dewasa. Sekarang waktunya berfoya-foya. Padahal, masa depan haruslah mulai dirancang sejak dini. Masa remaja adalah salah satu periode kehidupan yang paling baik, bernilai, dan sensitif, yaitu waktu yang sangat menentukan bagi masa depan. Setiap keputusan dan langkah seseorang di masa remaja akan mempengaruhi masa depannya. Mungkin saja keputusan itu akan menguntungkan bagi masa depannya atau sebaliknya.
Misalnya, seorang remaja yang memilih mengikuti berbagai organisasi di sekolahnya, seperti OSIS, jurnalistik, Rohis, dan lain-lain, akan memiliki bekal keterampilan memimpin atau biasa disebut leadership dan kerjasama tim yang baik. Hal ini sudah pasti akan memudahkannya di masa depan saat bekerja di dunia profesional. Bandingkan dengan remaja yang memilih menghabiskan sebagian besar masa remajanya dengan ikut geng-geng masa kini yang knalpotnya memekakkan telinga, bermaksiat, dan ikut dengan komunitas yang mengajarkan hal tak baik. Jika berdekatan dengan hal negatif, sedikit sebanyak pasti akan mempengaruhi remaja, terutama bagi remaja yang memiliki prinsip kebaikan hidup yang rapuh, apalagi dengan sifat remaja yang suka ikut-ikutan dan mudah terpengaruh. Jika prinsip hidupnya kemudian runtuh, akhlaknya akan ikut runtuh, dan masa depannya akan kacau balau.
Sejak dulu kala, remaja menjadi harapan masa depan bangsa. Di atas pundaknyalah, masa depan bangsa ini dipikulkan. Mereka dapat dipastikan akan menjadi pengendali, penentu, dan pemimpin masa depan, menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin bangsa saat ini. Masa depan remaja secara individu berkaitan erat dengan masa depan bangsa. Apapun profesi remaja nanti di masa depan, mereka tetaplah menjadi penggerak bangsa dibidangnya masing-masing, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, dan sebagaiannya.

Dengan demikian, mengingat bahwa remaja di usia produktifnya akan berkontribusi dalam membangun bangsa, sudah sepantasnyalah para remaja saat ini mulai memikirkan, merancang apa yang akan aku lakukan di masa depan saat dewasa nanti? Bersenang-senang memang harus, tapi ada batasannya. Jika masa remaja dihabiskan untuk berhura-hura saja, lantas kapan seriusnya? Saat masa depan sudah tiba di depan pintu rumah kita, kita tidak akan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri menyongsongnya. Jika sudah begitu, bukan tak mungkin masa depan kita akan hancur. Maka bergeraklah wahai remaja, untuk masa depanmu dan masa depan bangsa yang lebih baik!

No comments: