Masa
remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Usia remaja berada
pada kisaran umur 10 sampai 21 tahun. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia pula, remaja berarti mulai dewasa atau sudah sampai umur untuk kawin. Remaja sudah tidak termasuk golongan kanak-kanak tetapi belum berada
dalam golongan dewasa karena pemikiran remaja belum sematang pemikiran orang
dewasa. Terkadang yang salah dianggap benar dan yang benar dianggap salah. Atau
sudah tahu suatu hal salah tetapi memilih menutup mata atas fakta tersebut.
Umumnya,
remaja masa kini menganggap bahwa masa remaja harus dihabiskan dengan
bersenang-senang. Masa depan bisalah diurus nanti-nanti setelah dewasa. Sekarang
waktunya berfoya-foya. Padahal,
masa depan haruslah mulai dirancang sejak dini. Masa remaja adalah salah satu
periode kehidupan yang paling baik, bernilai, dan sensitif, yaitu waktu yang
sangat menentukan bagi masa depan. Setiap keputusan dan langkah seseorang di
masa remaja akan mempengaruhi masa depannya. Mungkin saja keputusan itu akan
menguntungkan bagi masa depannya atau sebaliknya.
Misalnya,
seorang remaja yang memilih mengikuti berbagai organisasi di sekolahnya,
seperti OSIS, jurnalistik, Rohis, dan lain-lain, akan memiliki bekal
keterampilan memimpin atau biasa disebut leadership dan kerjasama tim yang
baik. Hal ini sudah pasti akan memudahkannya di masa depan saat bekerja di
dunia profesional. Bandingkan
dengan remaja yang memilih menghabiskan sebagian besar masa remajanya dengan
ikut geng-geng masa kini yang knalpotnya memekakkan telinga, bermaksiat, dan ikut
dengan komunitas yang mengajarkan hal tak baik. Jika berdekatan dengan hal
negatif, sedikit sebanyak pasti akan mempengaruhi remaja, terutama bagi remaja
yang memiliki prinsip kebaikan hidup yang rapuh, apalagi dengan sifat remaja
yang suka ikut-ikutan dan mudah terpengaruh. Jika prinsip hidupnya kemudian
runtuh, akhlaknya akan ikut runtuh, dan masa depannya akan kacau balau.
Sejak
dulu kala, remaja menjadi harapan masa depan bangsa. Di atas pundaknyalah, masa
depan bangsa ini dipikulkan. Mereka dapat dipastikan akan menjadi pengendali,
penentu, dan pemimpin masa depan, menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin
bangsa saat ini. Masa depan remaja secara individu berkaitan erat dengan masa
depan bangsa. Apapun profesi remaja nanti di masa depan, mereka tetaplah
menjadi penggerak bangsa dibidangnya masing-masing, baik di bidang ekonomi,
sosial, politik, hukum, dan sebagaiannya.
Dengan
demikian, mengingat bahwa remaja di usia produktifnya akan berkontribusi dalam
membangun bangsa, sudah sepantasnyalah para remaja saat ini mulai memikirkan,
merancang apa yang akan aku lakukan di masa depan saat dewasa nanti? Bersenang-senang
memang harus, tapi ada batasannya. Jika masa remaja dihabiskan untuk berhura-hura
saja, lantas kapan seriusnya? Saat masa depan sudah tiba di depan pintu rumah
kita, kita tidak akan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri
menyongsongnya. Jika sudah begitu, bukan tak mungkin masa depan kita akan hancur.
Maka bergeraklah wahai remaja, untuk masa depanmu dan masa depan bangsa yang lebih baik!
No comments:
Post a Comment